Peradaban Islam di Sulawesi |
Sejarah masuknya perkembangan Islam di Sulawesi berjalan melalui perdagangan.
Enggak hanya itu saja, perkembangan Islam pun dilakukan dengan dakwah oleh para mubalig.
Pada awalnya perkembangan ini berjalan dengan baik dan damai, namun seiring berjalannya waktu terjadi kekerasan pada saat kerajaan Islam Sulawesi terbentuk.
Kekacauan terjadi karena beriringan dengan kondisi politik kerajaan karena perebutan tahta.
Raja dan bangsawan menggunakan kekuatan Islam sebagai sarana untuk berkuasa dan pada akhirnya Islam mampu menjadi agama kerajaan.
Pada abad 17 M, Sulawesi memiliki beberapa kerajaan Islam seperti Gowa-Tallo (Makassar), Wajo (Bugis), Bone dan kerajaan kecil lainnya.
Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo menerapkan konsep dwitunggal kerajaan.
Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, bersatunya kerajaan Gowa dan Tallo terjadi pada tahun 1603.
Sultan Alaudin (raja Gowa) bekerja sama dengan Sultan Adullah (raja Tallo) untuk menggabungkan kerajaan demi meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan kerajaan.
Corak ekonomi Gowa-Tallo adalah maritim dan perdagangan. Gowa-Tallo berperan sebagai pelabuhan transit bagi para pedagang internasional.
Pelabuhan Somba Opu (Makassar) menjadi pelabuhan transit favorit pedagang dari Timur Tengah, Asia, bahkan Eropa pada abad 15 – 17 Masehi.
Kerajaan ini mendapatkan pemasukan yang besar dari aktivitas perdagangan pelabuhan Somba Opu.
Pada perkembangannya, Kerajaan Gowa Tallo melakukan beberapa penaklukan terhadap kerajaan kecil di Sulawesi seperti kerajaan Bugis dan Bone.
Penaklukan tersebut dilakukan untuk menambah wilayah kekuasaan dan menyebarkan Islam di Sulawesi.
Wajo
Kerajaan Wajo merupakan salah satu kerajaan Islam di kawasan Sulawesi Selatan.
Kerajaan ini mampu memperluas wilayah kekuasaan dan mengajak kerajaan kecil lain untuk bergabung dalam kerajaan Bugis pada sekitar abad 16 M.
Kerajaan Wajo resmi memeluk Islam pada tahun 1610. Islamisasi kerajaan Wajo dilakukan oleh Gowa-Tallo melalui peperangan.
Gowa-Tallo berhasil menaklukan kerajaan Wajo, Bone dan Soppeng dan mengislamkan rakyat kerajaan tersebut.
Bone
Bone Kerajaan Bone berdiri pada awal abad 14 Masehi oleh Manurunge Ri Matajang.
Proses lahirnya Kerajaan Bone berawal dari kehadiran seorang Tomanurung yang merupakan bangsawan sekaligus penguasa sentral kerajaan Bone.
Dalam jurnal Kerajaan Bone dalam Lintasan Sejarah Sulawesi Selatan (2017) karya Anzar Abdullah, Islamisasi kerajaan Bone dilakukan oleh Sultan Alauddin dari Kerajaan Gowa-Tallo.
Proses Islamisasi kerajaan Bone dilakukan dengan jalan peperangan.
Pada tahun 1611 M Sultan Alauddin dapat menaklukan kerajaan Bone dan menjadikannya sebagai kerajaan Islam dibawah kekuasaan Gowa-Tallo.
Komentar
Posting Komentar